KEAMANAN JARINGAN
Keamanan Fisik (Physical
Security)
Suatu kemanan yang meliputi seluruh
sistem beserta peralatan, peripheral, dan media yang digunakan. Biasanya
seorang penyerang akan melakukan segala macam cara untuk masuk pada sistem
tersebut. Biasanya mereka akan melakukan wiretapping atau hal-hal yang
berhubungan dengan akses melalui kabel pada jaringan.
Jika mereka tidak berhasil
masuk pada sistem, maka Denial Of`Service Attack menjadi pilihan,
sehingga semua Service yang digunakan oleh komputer target tidak mampu bekerja.
Sedangkan cara kerja Denial Of`Service biasanya mematikan service apa
saja yang sedang berjalan atau membanjiri jaringan tersebut dengan pesan-pesan
yang sangat banyak jumlahnya. Secara sederhana Denial Of`Service
memanfaatkan celah lubang keamanan pada protokol TCP/IP yang dikenal dengan Syn
flood, yaitu sistem target yang dituju akan dibanjiri oleh permintaan
yang sangat banyak jumlahnya (Flooding), sehingga akses jaringan menjadi
sibuk. Dengan adanya banyak permintaan pada jaringan, otomatis kinerja dari
komputer (processor dan RAM) menjadi tinggi. Karena tidak mampu menerima
permintaan yang begitu banyak, maka sistem pada komputer tersebut akan crash
dan menjadi hang.
Di samping kedua cara di atas, ada cara lain untuk memdapatkan informasi yang
mereka butuhkan, yaitu dengan mendatangi tempat pembuangam sampah pada
perusahaan tempat sistem yang menjadi target berada. Ini ditujukan untuk mengumpulkan
berkas-berkas semua informasi tentang keamanan sistem gtarget (manual book atau
coretan password yang belum sempat dimusnakan) oleh perusahaan tersebut.
Keamanan Data dan Media
Pada keamanan ini
penyerang akan memanfaatkan kelemahan yang ada pada software yang digunakan
untuk mengolah data. Biasanya penyerang akan memasukkan virus pada komputer
target. Caranya dengan mengirim virus melalui fasilitas attachment pada
email. Hal ini tentu tidak menimbulkan kecurigaan pengguna jaringan saat
membuka email tersebut.
Cara yang lain adalah
dengan memasang backdoor atau trojan horse pada sistem target.
Tujuannya untuk mendapatkandan mengumpulkan informasi berupa password
administrator. Password tersebut nantinya digunakan untuk masuk pada account
administrator.
Keamanan Dari Pihak Luar
Memanfaatkan faktor
kelemahan atau kecerobohan dari orang yang berpengaruh (mempunyai hak akses )
merupakan salah satu tindakan yang diambil oleh seorang hacker maupun cracker
untuk dapat masuk pada sistem yang menjadi targetnya. Hal ini biasanya disebut social
engineering.
Social engineering
merupakan tingkatan tertinggi dalam dunia hacking maupun crackingi.
Aktivitas ini harus dilakukan oleh orang-orang berpengalaman yang telah lama
mengeluti bidang tersebut. Biasanya cara ini diambil setelah semua cara tidak
berhasil dilakukan untuk memasuki sistem yang diincar.
Biasanya orang yang
melakukan social engineering akan menyamar sebagai orang yang memakai sistem
dan lupa password, sehingga akan meminta kepada orang yang memiliki akssses
pada sistem untuk mengubah atau mengganti password yang akan digunakan untuk
memasuki sistem tersebut.
Keamanan Dalam Operasi
keamanan dalam
operasi merupakan salah satu prosedur untuk mengatur segala sesuatu yang
berhubungan dengan sistem keamanan pasca serangan. Dengan demikian sistem
tersebut dapat berjalan baik atau menjadi normal kembali. Biasanya para
penyerang akan menghapus seluruh log-log yang tertinggal pada sistem target (log
clening) setelah melakukan serangan
Keamanan Jaringan
Komputer terutama jika kita menghubungkan komputer misalnya di lab komputer, kantor atau jaringan komputer
rumah. Keamanan jaringan melibatkan otorisasi akses ke data dalam jaringan,
yang dikendalikan oleh administrator jaringan. Pengguna memilih atau mempunyai
ID dan password atau informasi otentikasi lain yang memungkinkan mereka akses
ke informasi dan program-program dalam otoritas mereka.
Keamanan
jaringan mencakup berbagai jaringan komputer,
baik negeri maupun swasta, yang digunakan dalam pekerjaan sehari-hari melakukan
transaksi dan komunikasi di kalangan bisnis, instansi pemerintah dan individu.
Jika
diamati mengenai keamanan maka keamanan jaringan
komputer dapat ditinjau dari segi bentuknya yaitu seperti berikut:
1) Keamanan hardware
Keamanan
hardware berkaitan dengan perangkat keras yang digunakan dalam jaringan
komputer. Keamanan hardware sering dilupakan padahal merupakan hal utama untuk
menjaga jaringan dari agar tetap stabil. Dalam keamanan hardware, server dan
tempat penyimpanan data harus menjadi perhatian utama. Akses secara fisik
terhadap server dan data-data penting harus dibatasi semaksimal mungkin.
Akan lebih
mudah bagi pencuri data untuk mengambil harddisk atau tape backup dari server
dan tempat penyimpanannya daripada harus menyadap data secara software dari
jaringan. Sampah juga harus diperhatikan karena banyak sekali hacker yang
mendatangi tempat sampah perusahaan untuk mencari informasi mengenai jaringan
komputernya. Salah satu cara mengamankan hardware adalah menempatkan di ruangan
yang memiliki keamanan yang baik. Lubang saluran udara perlu diberi perhatian
karena dapat saja orang masuk ke ruangan server melaui saluran tersebut.
Kabel-kabel jaringan harus dilindungi agar tidak mudah bagi hacker memotong
kabel lalu menyambungkan ke komputernya.
Akses terhadap
komputer juga dapat dibatasi dengan mengeset keamanan di level BIOS yang dapat
mencegah akses terhadap komputer, memformat harddisk, dan mengubah isi Main
Boot Record (tempat informasi partisi) harddisk. Penggunaan hardware
autentifikasiseperti smart card dan finger print detector juga layak
dipertimbangkan untuk meningkatkan keamanan.
2) Keamanan software.
Sesuai dengan
namanya, maka yang harus diamankan adalah perangkat lunak. Perangkat lunak yang
kita maksud disini bisa berupa sistem operasi, sistem aplikasi, data dan
informasi yang tersimpan dalam komputer jaringan terutama pada server.
Contohnya, jika server hanya bertugas menjadi router, tidak perlu software web
server dan FTP server diinstal. Membatasi software yang dipasang akan
mengurangi konflik antar software dan membatasi akses, contohnya jika router
dipasangi juga dengan FTP server, maka orang dari luar dengan login anonymous
mungkin akan dapat mengakses router tersebut.
Software yang
akan diinstal sebaiknya juga memiliki pengaturan keamanan yang baik. Kemampuan
enkripsi (mengacak data) adalah spesifikasi yang harus dimilki oleh software
yang akan digunakan, khusunya enkripsi 128 bit karena enkripsi dengan sistem 56
bit sudah dapat dipecahkan dengan mudah saat ini. Beberapa software yang
memiliki lubang keamanan adalah mail server sendmail dan aplikasi telnet.
Sendmail memiliki kekurangan yaitu dapat ditelnet tanpa login di port (25) dan
pengakses dapat membuat email dengan alamat palsu. Aplikasi telnet memiliki
kekurangan mengirimkan data tanpa mengenkripsinya (mengacak data) sehingga bila
dapat disadap akan sangat mudah untuk mendapatkan data.
Hal kedua yang
perlu diperhatikan adalah password. Sebaiknya diset panjang password minimum
unutk mempersulit hacker memcahkan password. Password juga akan semakin baik
jika tidak terdiri huruf atau angak saja, huruf kecil atau kapital semua, namun
sebaiknya dikombinasi. Enkripsi dapat menambah keamanan jaringan dengan cara
mengacak password dan username, baik dalam record di host maupun pada saat
password dan username itu dilewatkan jaringan saat melakukan login ke komputer
lain.
Routing tidak
terlepas pula dari gangguan keamanan. Gangguan yang sering muncul adalah
pemberian informasi palsu mengenai jalur routing (source routing pada header
IP). Pemberian informasi palsu ini biasanya dimaksudkan agar datagram-datagram
dapat disadap. Untuk mencegah hal seperti itu, router harus diset agar tidak
mengijinkan source routing dan dalam protokol routing disertakan autentifikasi
atau semacam password agar informasi routing hanya didapat dari router yang
terpercaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar